Minggu, 20 Mei 2012

OMP part 1



Bismillah..
Untuk kesempatan yang luar biasa ini, saya hanya ingin berbagi kisah yang tidak sederhana dan jauh luar biasa dibandingkan kesempatan yang ada ini *sedikit mengguriskan senyum keyakinan* kepada Anda. Salah satu organisasi kesayangan saya, HMJ TE FT UNJ, kemarin ngadain OMP (Orientasi Manajemen Pengurus) di Sawangan, Depok. Mungkin ini lebih tepatnya disebut kisah perjalanan bersama, tapi karena saya diutus menjadi tim advance, maka saya akan mencoba gambarkan perjalanan menurut sudut pandang saya sendiri J

Sabtu. Hari libur. Hari tidur. Hari istirahat. Tapi tidak untuk tanggal itu, sekali lagi tidak. 12 Mei 2012. Pengurus HMJ TE yang sedang tidak berhalangan hadir diwajibkan –katanya panitia- untuk menghadiri dan mengikuti serangkaian acara OMP yang diadakan Badan Kaderisasi. Saya yang dengan kepala sedikit sakit, karena bangun kepagian, buru-buru ke kampus dan menunggu teman-teman sesama tim advance. Dan seperti biasa, sepertinya sudah menjamur, sudah mengakar, gak bisa kalo gak dilakukan, budaya yang rutin, ngaret.
Setelah sedikit berbasa-basi dengan peserta lain, saya, Ella (Elka 2010 Reg) dan Luis (Elko 2011 NR) melangkahkan kaki meninggalkan jurusan dan teman-teman yang lain. Tim advance. Itulah kami. *entah harus bangga atau gak*
Tujuan pertama, kata Ella, stasiun Manggarai. Ada kesan tersendiri kalau harus naik kereta. Saya suka kereta. Dengan menenteng kardus yang berisi berbagai jenis sayuran, yang harus saya akui lumayan berat, kami bertiga memantapkan langkah kami menuju stasiun. Begitu tiba di depan loket, Ella yang sudah menjadi pemandu kami, mengajukan pilihan, kereta ekonomi atau AC. Bersamaan dengan itu pandanganku terjurus ke depan. Pemandangan yang luar biasa. Segerombolan pria duduk manis, ada yang ngerokok, ada yang ngobrol, ada yang melamun, tapi mereka memiliki pijakan yang sama, atap kereta api ekonomi. Pertanda buruk !! Lalu pandanganku kembali ke beban yang akan kami bawa sepanjang perjalanan, kardus, berat, jauh, desak-desakan. “AC aja, La”, kataku akhirnya.
Dan duduk manislah kami dalam kereta dengan tujuan Bogor itu. Kata Ella lagi, kami akan turun di stasiun Depok Lama. Ada hal yang benar-benar saya sukai ketika perjalanan ini. Untuk mengusir kebosanan, saya punya jurus tersendiri, buku ! Benda ini lebih dari teman obrolan yang menarik sepanjang perjalanan. Untuk obrolan kali ini, pilihanku jatuh ke Perahu Kertas-nya Dee. Saya menikmati setiap untaian kalimatnya Dee, menikmati perjalan Kugy dan Keenan yang juga lagi naik kereta api. Luar biasa ! Perjalanan yang kebetulan sama luar biasa dengan saya. Masih terngiang jelas dalam bayangan saya, jelas sekali, ‘Bulan, Perjalanan, Kita’. Kalimat manis Keenan, yang entah ditujukan untuk dirinya maupun untuk Kugy, tapi saya rasa saya juga menjadi objek dari pernyataan manis itu. ‘Bulan, Perjalanan, Kita’. Saya menyukai kalimat itu, sama seperti saya menyukai kereta api.
Oke. Kembali ke dunia nyata. OMP. Setelah melewati beberapa stasiun, tibalah kami di stasiun tujuan. Langsung nanya petugas stasiun dimana pintu keluar, karna sungguh, kami benar-benar bingung. Setelah nanya bukan hanya ke petugas stasiun, kami berhasil keluar dari lingkaran stasiun itu. Ada yang menarik perhatian, tukang bubur ayam. Kombinasi yang baik dipagi hari yang lenggang.
Tujuan kami berikutnya ialah rumah Rendi, teman sekelas Ella. Sebagai tim advance yang baik hati dan tidak sombong J, kami numpang masak di rumah Rendi untuk makanan para peserta, hehe..
Saya rasa, proses pematangan makanan atau sejenisnya tidak perlu saya uraikan, karna kami disana hanya bermain dengan pisau, wajan, dan kompor gas, sungguh ! *tampang serius*
Oke. Tiba saatnya kami menuju TKP. Dengan menggunakan sepeda motor, kami yang tadinya bertiga kini berlipat ganda menjadi berenam. The meaning is, ada beberapa aktor lain yang baru datang, bukan kami yang mengembangbiakan diri seperti bakteri :D
Sepanjang perjalanan saya pribadi menikmati pemandangan, entah bagaimana dengan yang lain. Dengan bawaan berat dipangkuan saya, saya masih tetap ingin menikmati Depok yang hijau itu. Maklum, jalan yang kami lewati katanya jalan tikus, jauh dari jalan utama. Hmm, sedikit udara bersih dengan pemandangan hijau. Begitu sampai di jalan utama, kami masih terus menempuh perjalanan jauh yang makin terasa jauh. Semakin hijau, semakin asri, dan ada satu pemandangan yang benar-benar saya sukai. Kami melewati jembatan yang lumayan tinggi dan berkelok-kelok, dengan kereta api yang berhenti dibawah kami. Berhenti, diam. Di sekelilingnya masih sama, hijau dan asri. Kereta api yang panjang dan banyak itu diam, tidak bergerak. Kata teman  saya, itu tempat pangkalan kereta api. Ternyata kereta api juga punya pangkalan, pikirku. Hebat ! Amazing ! Dibutuhkan waktu hanya sekitar 4 menit untuk melintasi jembatan itu. 4 menit yang luar biasa !
Setelah menempuh perjalanan panjang dan luar biasa, ternyata kami nyasar. Yah, fakta yang menyakitkan. Kami nyasar.
Berkat bantuan Yang Maha Kuasa serta tuntunan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik panitia maupun orang di sepanjang perjalanan, alhamdulilah salah seorang diantara kami menemukan jalan yang lurus, jalan yang benar J. Yah, bukan hanya rute jalan yang dinfokan panitia, ternyata peserta dan panitia telah lebih dulu tiba di tujuan. Dan kelaparan !
Oke. Karna kami nyasar, maka kami telat. Karna kami telat, maka makan siang ditunda. Karna makan siang ditunda, acara yang lain ikut keteteran. Terimakasih. Sekian.

Nantikan OMP part 2 J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar