Bismillah..
Untuk
kesempatan yang luar biasa ini, saya hanya ingin berbagi kisah yang tidak
sederhana dan jauh luar biasa dibandingkan kesempatan yang ada ini *sedikit
mengguriskan senyum keyakinan* kepada Anda. Salah satu organisasi kesayangan
saya, HMJ TE FT UNJ, kemarin ngadain OMP (Orientasi Manajemen Pengurus) di
Sawangan, Depok. Mungkin ini lebih tepatnya disebut kisah perjalanan bersama,
tapi karena saya diutus menjadi tim advance,
maka saya akan mencoba gambarkan perjalanan menurut sudut pandang saya sendiri J
Sabtu.
Hari libur. Hari tidur. Hari istirahat. Tapi tidak untuk tanggal itu, sekali
lagi tidak. 12 Mei 2012. Pengurus HMJ TE yang sedang tidak berhalangan hadir
diwajibkan –katanya panitia- untuk menghadiri dan mengikuti serangkaian acara
OMP yang diadakan Badan Kaderisasi. Saya yang dengan kepala sedikit sakit,
karena bangun kepagian, buru-buru ke kampus dan menunggu teman-teman sesama tim
advance. Dan seperti biasa,
sepertinya sudah menjamur, sudah mengakar, gak bisa kalo gak dilakukan, budaya
yang rutin, ngaret.
Setelah
sedikit berbasa-basi dengan peserta lain, saya, Ella (Elka 2010 Reg) dan Luis
(Elko 2011 NR) melangkahkan kaki meninggalkan jurusan dan teman-teman yang
lain. Tim advance. Itulah kami.
*entah harus bangga atau gak*
Tujuan
pertama, kata Ella, stasiun Manggarai. Ada kesan tersendiri kalau harus naik
kereta. Saya suka kereta. Dengan menenteng kardus yang berisi berbagai jenis
sayuran, yang harus saya akui lumayan berat, kami bertiga memantapkan langkah
kami menuju stasiun. Begitu tiba di depan loket, Ella yang sudah menjadi
pemandu kami, mengajukan pilihan, kereta ekonomi atau AC. Bersamaan dengan itu
pandanganku terjurus ke depan. Pemandangan yang luar biasa. Segerombolan pria
duduk manis, ada yang ngerokok, ada yang ngobrol, ada yang melamun, tapi mereka
memiliki pijakan yang sama, atap kereta api ekonomi. Pertanda buruk !! Lalu
pandanganku kembali ke beban yang akan kami bawa sepanjang perjalanan, kardus,
berat, jauh, desak-desakan. “AC aja, La”, kataku akhirnya.
Dan
duduk manislah kami dalam kereta dengan tujuan Bogor itu. Kata Ella lagi, kami
akan turun di stasiun Depok Lama. Ada hal yang benar-benar saya sukai ketika
perjalanan ini. Untuk mengusir kebosanan, saya punya jurus tersendiri, buku !
Benda ini lebih dari teman obrolan yang menarik sepanjang perjalanan. Untuk
obrolan kali ini, pilihanku jatuh ke Perahu Kertas-nya Dee. Saya menikmati
setiap untaian kalimatnya Dee, menikmati perjalan Kugy dan Keenan yang juga
lagi naik kereta api. Luar biasa ! Perjalanan yang kebetulan sama luar biasa dengan
saya. Masih terngiang jelas dalam bayangan saya, jelas sekali, ‘Bulan,
Perjalanan, Kita’. Kalimat manis Keenan, yang entah ditujukan untuk dirinya
maupun untuk Kugy, tapi saya rasa saya juga menjadi objek dari pernyataan manis
itu. ‘Bulan, Perjalanan, Kita’. Saya menyukai kalimat itu, sama seperti saya
menyukai kereta api.
Oke.
Kembali ke dunia nyata. OMP. Setelah melewati beberapa stasiun, tibalah kami di
stasiun tujuan. Langsung nanya petugas stasiun dimana pintu keluar, karna
sungguh, kami benar-benar bingung. Setelah nanya bukan hanya ke petugas
stasiun, kami berhasil keluar dari lingkaran stasiun itu. Ada yang menarik
perhatian, tukang bubur ayam. Kombinasi yang baik dipagi hari yang lenggang.
Tujuan
kami berikutnya ialah rumah Rendi, teman sekelas Ella. Sebagai tim advance yang baik hati dan tidak sombong
J, kami numpang masak di
rumah Rendi untuk makanan para peserta, hehe..
Saya
rasa, proses pematangan makanan atau sejenisnya tidak perlu saya uraikan, karna
kami disana hanya bermain dengan pisau, wajan, dan kompor gas, sungguh !
*tampang serius*
Oke.
Tiba saatnya kami menuju TKP. Dengan menggunakan sepeda motor, kami yang
tadinya bertiga kini berlipat ganda menjadi berenam. The meaning is, ada
beberapa aktor lain yang baru datang, bukan kami yang mengembangbiakan diri
seperti bakteri :D
Sepanjang
perjalanan saya pribadi menikmati pemandangan, entah bagaimana dengan yang
lain. Dengan bawaan berat dipangkuan saya, saya masih tetap ingin menikmati
Depok yang hijau itu. Maklum, jalan yang kami lewati katanya jalan tikus, jauh
dari jalan utama. Hmm, sedikit udara bersih dengan pemandangan hijau. Begitu
sampai di jalan utama, kami masih terus menempuh perjalanan jauh yang makin
terasa jauh. Semakin hijau, semakin asri, dan ada satu pemandangan yang
benar-benar saya sukai. Kami melewati jembatan yang lumayan tinggi dan
berkelok-kelok, dengan kereta api yang berhenti dibawah kami. Berhenti, diam. Di
sekelilingnya masih sama, hijau dan asri. Kereta api yang panjang dan banyak
itu diam, tidak bergerak. Kata teman
saya, itu tempat pangkalan kereta api. Ternyata kereta api juga punya
pangkalan, pikirku. Hebat ! Amazing ! Dibutuhkan waktu hanya sekitar 4 menit
untuk melintasi jembatan itu. 4 menit yang luar biasa !
Setelah
menempuh perjalanan panjang dan luar biasa, ternyata kami nyasar. Yah, fakta yang
menyakitkan. Kami nyasar.
Berkat
bantuan Yang Maha Kuasa serta tuntunan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik
panitia maupun orang di sepanjang perjalanan, alhamdulilah salah seorang
diantara kami menemukan jalan yang lurus, jalan yang benar J. Yah, bukan hanya rute jalan yang dinfokan
panitia, ternyata peserta dan panitia telah lebih dulu tiba di tujuan. Dan kelaparan
!
Oke.
Karna kami nyasar, maka kami telat. Karna kami telat, maka makan siang ditunda.
Karna makan siang ditunda, acara yang lain ikut keteteran. Terimakasih. Sekian.
Nantikan
OMP part 2 J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar