Pernahkah sekali waktu kau membiarkan dirimu digerogoti ribuan tetes hujan deras? Yang banyak, lama, dan dingin itu. Tiap tetesan mereka mewakili pernyataan “maafkan aku” dariku untukmu, yang hanya diacuhkan sekedarnya olehmu, hanya sepintas, maka kau masih belum mau menjawab.
Pernahkah
sekali waktu kau menghisap habis sinar matahari ditengah siang bolong? Yang
panas, menyengat, dan gerah itu. Sinar mereka mewakili pertanyaan “bisa kita
kembali berbaikan?” dariku untukmu, yang selalu mati-matian kau hindari.
Berhenti berlari, sinar mereka akan redup suatu ketika nanti, kau hanya perlu
mengantisipasi saat mereka kembali. Berhenti berlari.
Maka
kalimat apa yang pantas untuk aku utarakan selain “maaf” dan “terima kasih”?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar