Rabu, 17 April 2013

~

Kita masih sama-sama mengejar ilmu; berusaha mencuri hasil obrolan setiap sore, mengais sisa-sisa ilmu di dinding kelas, melusuhkan tangan pada setiap lembaran buku, lalu tersenyum sendiri.

Dulu kita sama-sama idealis, mempertahankan apa yang diyakini sebagian orang “tabu”. Apa kabar keidealisanmu sekarang? Terkikis jamankah? Inilah seleksi alam, bahkan jika kau menyadarinya.


Sahabat (?)

Ini kesekian kalinya kami bermasalah, kesekian kalinya kami menghadapi konflik dengan batin sendiri. Hanya bedanya masalah ini akhirnya terkuak, dengan peran  individu yang sebenarnya tidak ingin terlibat. Berusaha mempertahankan hanya karena waktu? Entahlah. Selama hampir tiga minggu ini saya dalam proses mencari, dan belum berhenti. Jelas belum menyerah sama sekali.
 Apa itu ‘sahabat’?