Dulu
kita sama-sama idealis, mempertahankan apa yang diyakini sebagian orang “tabu”.
Apa kabar keidealisanmu sekarang? Terkikis jamankah? Inilah seleksi alam,
bahkan jika kau menyadarinya.
Kita
masih sama-sama berdiri sejajar; memperdebatkan keyakinan masing-masing, terus
mempertanyakan keprinsipan hidup satu sama lain. Ragukah dirimu dengan
“anggukan” semesta?
Hanya
kini, aku hampir kosong. Aku hampir mati. Tidak utuh, tidak lengkap lagi. Aku
hampir kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar