Rabu, 09 Januari 2013

Hampir 100 hari sudah. Saya rindu Bapa banget, banget, banget.



Tolong kasih saya satu alasan logis untuk tetap berdiri tegar selain kalimat ‘sudah takdir’, ‘inilah hidup’, ‘tetap semangat’, ‘tetap berjuang’, dan pernyataan hiburan lainnya, yang hanya diucapkan ala kadarnya dan hilang dalam sepersekian detik.

Tolong kasih saya satu alasan untuk berhenti meneteskan air mata selain kalimat ‘ingat Mama dan saudara-saudaramu yang lain’.  Tolong, selain kalimat yang satu ini. Saya benar-benar tidak tahu cara membangkitkan semangat orang lain jika saya sendiri belum membangkitkan semangat diri. Tolong kasih alasan yang lebih konkret.

Hampir 100 hari sudah suara itu hilang di handphone dual sim saya. Hampir 100 hari sudah saya tidak diceramahi habis-habisan. Hampir 100 hari sudah tidak terdengar kabar tentang dirinya lagi. Dan akan selamanya ! Oke, ini sakit !

Saya rindu Bapa banget, banget, banget.



2 komentar: