Baginya dunia bukan tentang lembaran
kertas berisi nilai A+, bukan tentang diskusi kosong demi pandangan positif si
pengajar dalam ruangan 10x8 m berAC, bukan tentang lulus tepat waktu dan lalu
berada dalam kendali orang lain, juga bukan tentang hasil indeks prestasi
diakhir semester –bahkan jika ia sempat memikirkannya-
Aku mampu melihat ia di sana selama
berjam-jam. Bukan karena struktur tulang wajahnya yang menarik, tapi ia
kemudian akan mengajakku berbincang mengenai dunia jika tatapannya tertuju
padaku. Aku bersabar mengikuti setiap inci pergerakannya, bukan karena ia akan
menghilang, tapi setiap perubahan yang ia lakukan akan terlihat unik. Dilakukan
dengan caranya dan diamati oleh mataku. Terlihat jauh lebih unik.
Raganya memang di sana, tapi tidak
dengan pemikirannya. Sungguh, ia sosok yang bebas, tidak terikat, dan bahagia.
Ah, bodohnya aku masih saja menilainya
dari sudut ruangan lain. Juga diam tak bergerak, namun tak berkembang seperti
ia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar