Minggu, 05 Agustus 2012

sosok modern

Di sudut ruangan ia berdiri. Diam tak bergerak, tersenyum jika memandang. Raganya selalu disana, tapi tidak dengan pemikirannya.

Baginya dunia bukan tentang lembaran kertas berisi nilai A+, bukan tentang diskusi kosong demi pandangan positif si pengajar dalam ruangan 10x8 m berAC, bukan tentang lulus tepat waktu dan lalu berada dalam kendali orang lain, juga bukan tentang hasil indeks prestasi diakhir semester –bahkan jika ia sempat memikirkannya-



Aku mampu melihat ia di sana selama berjam-jam. Bukan karena struktur tulang wajahnya yang menarik, tapi ia kemudian akan mengajakku berbincang mengenai dunia jika tatapannya tertuju padaku. Aku bersabar mengikuti setiap inci pergerakannya, bukan karena ia akan menghilang, tapi setiap perubahan yang ia lakukan akan terlihat unik. Dilakukan dengan caranya dan diamati oleh mataku. Terlihat jauh lebih unik.

Raganya memang di sana, tapi tidak dengan pemikirannya. Sungguh, ia sosok yang bebas, tidak terikat, dan bahagia.

Ah, bodohnya aku masih saja menilainya dari sudut ruangan lain. Juga diam tak bergerak, namun tak berkembang seperti ia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar